Rabu, 08 Mei 2013

gedhek # 1



Gedhek part 1
Perjalanan 23 tahun ku
Ya Alloh, nikmatMu mana yang mampu aku dustakan
Biarkan orang lain melihatku sebagai orang berkecukupan, sebagai orang yang baik semoga itu adalah doa-doa tulus mereka yang kan di Aamiini banyak malaikatMu ya Robb

Roooooooobb
Ini adalah kisah hidupku yang terindah, dilahirkan dari beda keyakinan yang karena sayangnya Alloh menginkan belajar belajar dan terus belajar, mengharapkan kebaikan kepada keluargaku maka aku di berikan hidayah lantaran temanku xxxx (yang semoga engkau dan keluarga senantiasa dalam limpahan kasih sayangMu) tujuh tahun lalu, kemudian  aku tercebur dalam kubangan ukhuwah yang begitu manis, yang begitu sangat aku syukuri ya Alloh, semoga mereka senantiasa dijaga keistiqomahannya dijalanMu

Terlahir dari keluarga luar biasa, pas-pas an bahkan kurang mampu. Dari bapakku seorang karyawan dan mamakku seorang penjual nasi kuning sekaligus ibu rumah tangga hebat

Tentang rumah berdinding bambu beralaskan tanah yang kan ku ingat karena 23th ini melindungi keluargaku dari cacian tetangga, kerabat terhadap keluargaku, teriknya panas matahari, dinginnya malam, dan derasnya hujan yang bercanda bersama dendangan kilat menggelegar diatas rumahku, reyotnya dinding bambu, serta meriahnya air hujan akibat bocoran genting yang mengintip dibanyak cela
Kan ku ingat ketika batu-batu menghujam genting tua rumahku ulah pemabuk itu
Lemparan bangkai ayam
Beberapakali Kebakaran yang hampir mendekat akibat pembakaran sampah yang disengaja oleh pihak2 yang butuh didoakan agar kebaikannya menyubur dihati mereka
Pembacokan tiang jemuran
Pencurian beras raskin lewat kandang ayam
Rumah yang menjadi bahan hikmah, candaan, bahkan ejekan “rumah sundul kirik e ambruk”
Rumah tempat menyambung silaturahmi lewat, pengajian, trah, arisan, no kebaktian
Rumah tempat penyembuhan lewat simbah yang jaman dulu banget tukang pijat
Rumah yang jadi tempat syuting drama kolosal jaman nyi pelet, ketoprak, bahkan syuting anak-anak kampus dengan film indienya
Rumah yang jadi tempat peristirahatan sejenak bagi kakak2 maritim yang dulu mereka akan mengikuti pendidikikan sminggu di Buper itu
Rumah dengan kamar mandi ala kadarnya yang sering menjadi tujuan peserta perkemahan, Jambore daerah hingga jambore nasional dari berbagai penjuru daerah dikala kamar mandi buper penuh
Rumah tempat memproduksi aneka  gorengan, tumpeng, es  klamud, bungkil, peyek, telur asin, catringan nasi dan makanan lainnya serta distribusi aneka beras hasil hortikultura, terima kasih ya Alloh mereka ndak jijik atau meremehkan fisik rumah itu
Rumah yang pernah jadi tempat persembunyian pencuri saat dikejar massa *tanpa disadari
Halaman rumah yang menjadi persinggahan dengan teduhnya pohon bagi peserta lomba burung
bahkan rumah yang mirip kebun binatang mungil, karena aneka hewan melata dan peliharaan mampir (monyet, ular, anjing, kucing, tikus, ayam, tupai, landak, aneka serangga, kura-kura, kelinci, hamster, burung perkutut, burung dara, dan burung2 mahal khas perlombaan kicau burung dll)

rumah, rumah, rumah dengan tak terhingga kenangannya.,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar